Jumat, 21 Desember 2012

TUGAS SOFSKILL PERTEMUAN 3

Nama : Andreas Lugas
NPM : 29110361
Kelas : 3kb04

1.hal2 yang berhubungan dengan alinea ,cakupan bahasan 

Pengertian Alinea

Alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat dari sudut pandang komposisi, alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab karangan formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri atas satu alinea. Jadi, tanpa kemampuan menyusun alinea tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

Tujuan Alinea

  1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema
    yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengan dung suatu tema, bila terdapat
    dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.
  2. Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lrbih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.
Macam-Macam Alinea

Berdasarkan sifat dan tujuannya, alinea dapat dibedakan menjadi :
  1. Alinea Pembuka
  2. Alinea Penghubung
  3. Alinea Penutup
Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat dibedakan menjadi :
  1. Alinea persuatif
  2. Alinea argumentatif
  3. Alinea naratif
  4. Alinea deskriptif
  5. Alinea ekspositoris
Berdasarkan fungsi, alinea dapat dibedakan menjadi :
  1. Alinea Pembuka
  2. Alinea Pengembang
  3. Alinea Penutup

Syarat-Syarat Pembentukan Alinea
Adapun syarat - syarat dari alinea yaitu :
  1. Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
  2. Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).
  3. Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu)
  4. Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.
  
Contoh Alinea :

Salah satu presiden yang unik dan nyentrik di dunia ini adlah Abdurrahman Wahid. Beliau dapat terpilih menjadi presiden walaupun mempunyai penglihatan yang tidak sempurna. Presiden ke-4 Republik Indonesia ini diawal masa jabatannya terlalu sering melakukan kunjungan ke luar negeri sehingga mengundang kritik pedas terutama dari lawan politiknya. Kyai dari Jawa timur ini juga sering mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan inkonsisten. Akibatnya, mantan ketua PBNU ini sering diminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Namun, Gus Dur tetap pada prinsipnya dan tidak bergening menghadapi semua itu.

 2. Perencanaan penulisan karangan ilmiah,cakupan bahasan:

1. Pemilihan Topik
Pemilihan topik yang tepat, akan menunjukan tingkat cakupan dari sebuah penelitian yang akan dibahas. Topik yang diangkat biasanya, akan mempengaruhi minat pembaca apakah karangan ilmiah ini menarik atau tidak untuk dibaca.


2. Pembahasan Topik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pembahasan topik :
- Menampilkan informasi latar belakang, 
- Menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian, 
- Memberikan komentar apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis, 
- Menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu, 
- Menjelaskan hasil yang diperoleh, terutama jika hasil tersebut tidak memuaskan, 
- Membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi). 
- Memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

3. Pemilihan Judul
Bagi pembaca judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang akan ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan ditulis. Secara umum, kriteria judul yang baik adalah: 
- Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual secara akademik dan secara praktis.
- Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi ini mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian. 
- Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan dengan jelas independent variable dan dependent variable-nya.
- Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema yang akan diteliti.
- Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat pertama bersifat umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan fokus persoalan yang dikaji.

4. Menentukan Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan tentang informasi apa saja yang akan dicari dan perlu didalami melalui penelitian tersebut. Pada hakikatnya tujuan penelitian mencakup beberapa atau salah datu hal berikut ini :
- Menambah struktur pengetahuan.
- Mengembangkan metode penelitian.
- Menghasilkan informasi untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan formulasi kebijakan.
- Mengevaluasi program.
- Meramalkan perilaku individu ataupun kelompok.


5. Menentukan Kerangka Karangan (Outline)
Di dalam bahasa Indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus membuat Outline (Kerangka karangan) dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
- Penyusunan outline (kerangka karangan) secara garis besar dapat dilakukan dengan menggunakan pola alamiah dan pola logis. 
- Macam–macam outline ( kerangka karangan ) dapat berdasarkan atas : sifat rinciannya dan berdasar perumusan teksnya. 
- Syarat outline ( kerangka karangan ) yang baik adalah sebagai berikut :
a. Tesis atau pengungkapan harus jelas.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
c. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten.


6. Langkah-langkah Penulisan Karya Ilmiah
- Pemilihan Topik/Masalah Untuk Karya Ilmiah
Pemilihan topik untuk karya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara merumuskan tujuan, menentukan topik dan melakukan penelusuran terhadap topik tersebut. Dengan melakukan ketiga cara tersebut maka akan diperoleh rumusan topik atau permasalahan yang jelas dan spesifik.
- Mengindentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Sebelum Anda memulai menulis, ada baiknya Anda harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan Anda tersebut. Hal ini penting, karena dengan mengetahui latar belakang pengetahuan dan minat pembaca, akan mempermudah Anda di dalam mengorganisasikan materi sajian dan cara penyampaian. Selain itu, fokus pembicaraan pun menjadi semakin jelas dan spesifik.
- Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi itu sangat ditentukan oleh rumusan tujuan yang jelas dan pengidentifikasi calon pembaca tepat. Jika Anda tidak mengetahui siapa yang akan membaca tulisan Anda, maka otomatis Anda tidak akan bisa menunjukan cakupan materi yang akan dibahas. Akibatnya, akn sulit bagi Anda untuk memilih dan memilih bahan pustaka, data atau informasi yang dibutuhkan pada saat melakukan tahap pengumpulan data atau informasi untuk tulisan.

sumber :http://back-stabber666.blogspot.com/2012/11/perencanaan-penulisan-karangan-ilmiah.html


 

 

 

 

Minggu, 28 Oktober 2012

Tulisan B.Indonesia ke-2

Nama : Andreas Lugas
NPM : 29110361
Kelas : 3kb04

Tipe Gitar Elektrik Berdasarkan Konstruksinya

Gitar elektrik atau gitar listrik memiliki beberapa tipe/jenis berdasarkan perbedaan konstruksi body dan necknya, antara lain system neck-thru, bold-on, dan set-neck. Dari tiap jenis masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Untuk itu pemilihan gitar harus disesuaikan dengan musik yang dimainkan, bukan sekedar meniru idola atau agar terlihat keren dan berkelas. Mungkin anda penasaran gitar yang anda punya itu termasuk dalam tipe yang mana, untuk mengetahuinya silahkan baca keterangan berikut.

  1. NECK-THRU

    Gitar jenis ini memiliki body yang menyatu dan sejajar dengan neck, sehingga bagian wing body (bagian atas dan bawah body) tetap bisa dibuat dari jenis kayu lain. Keunggulan model gitar ini adalah suara yang dihasilkan lebih tebal, bulat, bening, dan tajam.ini dikarenakan suara yang di terima humbucker berputar di dalam bidang yang luas pada pori pori kayu body dan neck, sehingga sustain yang dihasilkan lebih panjang dan resonansinya tampak lebih baik.

    Kekurangan dari gitar jenis ini adalah harga yang dimiliki gitar ini mahal. Lebih mahal daripada gitar jenis lain. Selain dari itu gitar jenis ini juga sangat berat akan tetapi seimbang, karena menggunakan kayu dengan kualitas nomor 1 dan proses pembuatan body dan neck yang menuntut ketelitian yang sangat tinggi dan dikerjakan secara hand-made(manual). Selain itu juga..kita juga harus berhati hati merawat gitar ini, apabila terjadi neck bengkok maka tidak bisa di perbaiki. Hampir semua merk gitar menggunakan konstruksi ini untuk kelas premiumnya.khususnya merek merek yang biasa digunakan untuk memainkan musik berirama keras, seperti JACKSON, ESP, LTD, BC RICH, IBANEZ DAN FENDER.

  2. BOLT - ON

    Gitar jenis ini lebih mudah dirawat daripada gitar jenis NECK- THRU, karena body dan necknya merupakan 2 bagian terpisah yang disambung dengan baut. Gitar jenis ini memungkinkan penggunannya menggunakan 1 bahan kayu untuk bagian body dan bahan kayu yang berbeda untuk bagian neck dan fingerboard.

    Gitar ini lebih murah daripada gitar jenis neck thru utuk merk dan model yang sama, karena gitar jenis ini biasanya diproduksi dalam jumlah besar. Gitar ini memiliki bobot yang ringan sehingga nyaman untuk dimainkan, selain itu pula gitar ini lebih mudah diperbaiki apabila mengalami kerusakan menurut saya, gitar ini sangat cocok digunakan untuk gitaris pemula sebagai ENTRY POINT untuk menjadi profesional, tapi itu semua tergantung kenyaman gitar yang kita miliki. namun bukan berarti gitar ini tidak bisa juga dipakai gitaris profesional, itu juga ditentukan oleh beberapa faktor seperti efek dan amplifier.

    Kekurangan gitar jenis ini adalah kualitas suara yang dihasilkan tidak bisa lebih baik daripada jenis neck thru. Hal ini dikarenakan sebagian besar suara yang disimpen dalam body "BOCOR" keluar melalui sambungan antara body dan neck, sehingga mengurangi efek sustain, tone, dan resonansi yang dibutuhkan.

  3. SET - NECK

    Gitar jenis ini memiliki body dan neck gitar yang disambung tanpa menggunakan baut seperti yang digunakan pada jenis gitar BOLT-ON. body dan neck disambung dengan trik dan bahan khusus dan terlihat seperti jenis gitar neck thru. Sambungannya ditutup dengan bahan khusus yang bisa mengurangi bocornya tone dan sustain yang terletak pada gitar jenis bolt on.

    Gitar ini tidak sebagus gitar jenis neck thru, tapi gitar jenis ini lebih baik darpada jenis bolt on. kekurangan gitar jenis ini adalah sulit di perbaiki jika necknya mengalami kerusakan.walaupun bisa diperbaiki, SET NECKnya akan cacat dan karakter suaranya akan berubah.

Intinya adalah setiap gitar memiliki spesifikasi yang cocok dengan genre musik tertentu. Jika aransemen musik kita membutuhkan efek, kita cukup menggunakan gitar jenis BOLT ON, karena harganya lebih murah dah mudah diperbaiki. Namun jika tidak suka dikelilingi dengan deretan tombol tombol pengatur dan lampu indikator perangkat efek, kita sebaiknya menggunakan gitar jenis NECK THRU kerena gitar ini dapat memberikan suara yang cukup baik walaupun dihubungkan dengan perangkat HEAD CABINET.

Semoga bermanfaat.

TUGAS B.INDONESIA KE-2

Nama : Andreas Lugas
NPM : 29110361
Kelas : 3kb04
1.Tulis Contoh Wacana singkat dengan memperhatikan aspek EYD!
Naples - Napoli terancam sanksi berat. Federasi Sepakbola Italia (FIGC) sedang melakukan penyelidikan terhadap Partenopei atas kasus dugaan pengaturan skor di laga melawan Sampdoria pada akhir musim 2009-10.

Pertandingan itu sendiri pada akhirnya dimenangkan oleh Il Samp 1-0 dlewat gol tunggal pemain yang kini memperkuat AC Milan Giampaolo Pazzini. Atas hasil itu, Sampdoria finis keempat dan berhak mengikuti kualifkasi Liga Champions.

Diberitakan Guardian, mantan kiper Partenopei Matteo Gianello -- sekarang free agent-- dituduh telah mencoba mengatur skor pertandingan itu.

Kasus tersebut turut menyeret nama bek Gianluca Grava dan kapten Paolo Cannavaro. Kedua pemain itu terancam sanksi karena diduga mengetahui adanya kejadian itu namun tidak melaporkannya kepada pihak berwenang.

Jika terbukti bersalah, Napoli bisa dijerat dengan hukuman berupa pengurangan poin sementara para pemainnya bisa dijatuhi hukuman skorsing.

Masih segar dalam ingatan skandal pengaturan pertandingan yang belum lama terjadi Italia. Salah satu yang terlibat adalah pelatih Juventus, Antonio Conte yang kini masih menjalani hukuman skorsing.

2.Pilihan kata/diksi
Pengertian
Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.

Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dai itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda.

Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai.

Kriteria
  1. membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat,
  2. membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim,
  3. membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya,
  4. tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahamannya belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus,
  5. menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat,
  6. menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar,
  7. menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat,
  8. menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat,
  9. menggunakan dengan cermat kata yang bersinonim, berhomofon, dan berhomografi,
  10. menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.
Hal yang berhubungan dengan Diksi

Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran - kata formal atau informal dalam konteks sosial – adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks. Diksi terdiri dari delapan elemen :

·         Fonem
Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi. Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar". Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/. Sebaliknya dalam bahasa Indonesia bunyi [f], [v] dan [p] pada dasarnya bukanlah tiga fonem yang berbeda. Kata provinsi apabila dilafazkan sebagai [propinsi], [profinsi] atau [provinsi] tetap sama saja.

·         Silabel
Suku kata atau silabel (bahasa Yunani: συλλαβή sullabē) adalah unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau urutan fonem. Sebagai contoh, kata wiki terdiri dari dua suku kata: wi dan ki. Silabel sering dianggap sebagai unit pembangun fonologis kata karena dapat mempengaruhi ritme dan artikulasi suatu kata.

·         Konjungsi
Konjungsi kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Contoh: dan, atau, serta. Preposisi dan konjungsi adalah dua kelas yang memiliki anggota yang dapat beririsan. Contoh irisannya adalah karena, sesudah, sejak, sebelum.

·         Nomina
Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Kata benda dapat dibagi menjadi dua: kata benda konkret untuk benda yang dapat dikenal dengan panca indera (misalnya buku), serta kata benda abstrak untuk benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal dengan pikiran (misalnya cinta). Selain itu, jenis kata ini juga dapat dikelompokkan menjadi kata benda khusus atau nama diri (proper noun) dan kata benda umum atau nama jenis (common noun). Kata benda nama diri adalah kata benda yang mewakili suatu entitas tertentu (misalnya Jakarta atau Ali), sedangkan kata benda umum adalah sebaliknya, menjelaskan suatu kelas entitas (misalnya kota atau orang).

·         Verba
Verba (bahasa Latin: verbum, "kata") atau kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Berdasarkan objeknya, kata kerja dapat dibagi menjadi dua: kata kerja transitif yang membutuhkan pelengkap atau objek seperti memukul (bola), serta kata kerja intransitive yang tidak membutuhkan pelengkap seperti lari. Infleksi Adalah proses penambahan morpheme infleksional kedalam sebuah kata yang mengandung indikasi gramatikal seperti jumlah, orang, gender, tenses, atau aspek.
 
 

 

Sabtu, 06 Oktober 2012

Bahasa

Bahasa bisa mengacu kepada kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau kepada sebuah instansi spesifik dari sebuah sistem komunikasi yang kompleks. Kajian ilmiah terhadap bahasa dalam semua indra disebut dengan linguistik.

 Definisi

Kata "bahasa" memiliki paling kurang dua makna dasar: bahasa sebagai konsep umum, dan "sebuah bahasa" (sebuah sistem linguistik tertentu, contohnya "bahasa Prancis"). Ferdinand de Saussure yang pertama kali dengan jelas memformulasi perbedaannya, menggunakan kata Prancis langage untuk bahasa sebagai sebuah konsep dan langue sebagai instansi spesifik dari bahasa. 
Bila berbicara mengenai bahasa sebagai konsep umum, beberapa definisi berbeda dapat digunakan untuk menekankan aspek yang berbeda dari fenomena. Definisi tersebut juga memerlukan pendekatan dan pemahaman berbeda, dan mereka memberikan kajian teori linguistik yang berbeda dan terkadang bertentangan.

 Kemampuan mental, organ atau insting

Salah satu definisi melihat bahasa pada pokoknya sebagai kemampuan mental yang membuat manusia dapat menggunakan perilaku linguistik: untuk belajar bahasa dan menghasilkan dan memahami penyebutan. Definisi ini menekankan keuniversalan bahasa untuk semua manusia dan dasar biologis dari kapasitas manusia terhadap bahasa sebagai perkembangan yang unik dari otak manusia Pandangan ini memahami bahasa secara garis besar bawaan lahir, sebagai contoh dalam teori Chomsky mengenai Tata bahasa universal, dan teori ekstrim lahiriah dari Jerry Fodor . Definisi semacam ini sering diaplikasikan oleh orang yang mempelajari bahasa lewat kerangka ilmu kognitif dan dalam neurolinguistik.

Sistem simbolik formal

Definisi lain melihat bahasa sebagai sebuah sistem formal dari isyarat-isyarat yang diatur oleh aturan-aturan kombinasi tata-bahasa untuk mengkomunikasikan suatu makna. Definisi ini menekankan fakta bahwa bahasa manusia dapat dijelaskan sebagai sistem terstruktur tertutup yang terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan isyarat tertentu terhadap makna tertentu. Pandangan strukturalis terhadap bahasa pertama kali diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure, dan strukturalisme-nya tetap menjadi fondasi terhadap hampir semua pendekatan terhadap bahasa pada masa sekarang. Beberapa pendukung pandangan bahasa ini telah menyarankan sebuah pendekatan formal untuk mempelajari struktur bahasa, khususnya formulasi dasar dari aturan-aturan abstrak yang dapat dipahami untuk menghasilkan struktur linguistik yang dapat diobservasi. Pendukung utama dari teori tersebut yaitu Noam Chomsky, yang mendefinisikan bahasa sebagai sebuah kumpulan kalimat yang dapat dihasilkan dari sekumpulan aturan tertentu. Sudut pandang strukturalis biasanya digunakan dalam logika formal, semiotik, dan dalam teori tata-bahasa formal dan struktural, kerangka teoritikal yang banyak digunakan dalam penjelasan linguistik. Dalam filsafat bahasa pandangan ini berhubungan dengan filsuf seperti Bertrand Russell, Wittgenstein muda, Alfred Tarski dan Gottlob Frege.

Bahasa dan kultur

Bahasa, dipahami sebagai kumpulan norma-norma perkataan dari komunitas tertentu, juga termasuk bagian dari kultur yang lebih besar dari komunitas yang menggunakannya. Manusia menggunakan bahasa sebagai cara memberikan sinyal identitas antara grup kultur dan perbedaan dengan yang lainnya. Bahkan di antara pembicara dalam satu bahasa beberapa cara berbeda dalam menggunakan bahasa masih ada, dan setiapnya digunakan untuk memberikan sinyal pertalian antara subgrup dalam satu kultur yang besar. Linguis dan antropologis, terutama sociolinguistic, ethnolinguists dan linguistic anthropologists telah mengkhususkan mengkaji bagaimana cara berbicara bisa berbeda antara Komunitas bicara.
 
Asal mula

Teori tentang asal mula bahasa dapat dibagi berdasarkan asumsi dasarnya. Beberapa teori berdasarkan ide bahwa bahasa sangat kompleks sehingga tidak dapat dibayangkan ia timbul dari ketiadaan sehingga menjadi seperti sekarang, tapi ia pastilah berkembang dari sistem pra-linguistik bersama dengan nenek moyang pra-manusia. Teori ini dapat disebut dengan teori berdasarkan keberlanjutan. Sudut pandang berlawanan yaitu bahwa bahasa adalah ciri unik manusia yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang ada di selain-manusia dan oleh sebab itu ia pastilah muncul mendadak pada saat transisi dari pra-hominid ke awal manusia. Teori ini dapat didefinisikan sebagai berbasis ketidakberlanjutan. Demikian juga beberapa teori melihat bahasa sebagai kemampuan lahir yang secara garis besar dikodekan dalam genetik, sementara yang lain melihatnya sebagai sistem yang besar secara kultur, yang dipelajari lewat interaksi sosial. Satu-satunya lawan yang menonjol dari teori ketidakberlanjutan dari asal mula bahasa manusia adalah Noam Chomsky. Chomsky menyatakan bahwa 'Beberapa mutasi acak terjadi, mungkin setelah hujan sinar kosmik yang tak dikenal, dan ia menyusun ulang otak, menanam organ bahasa di dalam otak primata'. Walaupun memperingatkan supaya tidak menganggap kisah tersebut secara benar-benar, Chomsky bersikeras bahwa 'Ia mungkin lebih dekat pada kenyataan daripada dongeng-dongeng lainnya yang mengatakan tentang proses secara evolusi, termasuk bahasa'. Teori berbasis keberlanjutan sekarang dipegang oleh kebanyakan ilmuwan, tetapi mereka beragam dalam melihat perkembangannya. Bagi mereka yang melihat bahasa umumnya bawaan lahir, contohnya Steven Pinker, menganggapnya mendahului kesadaran binatang, sebaliknya mereka yang melihat bahasa sebagai alat komunikasi sosial yang dipelajari, seperti Michael Tomasello, melihatnya berkembang dari komunikasi binatang, baik itu gestur primata atau komunikasi vokal. Model berbasis keberlanjutan lainnya melihat bahasa berkembang dari musik. 
Karena timbulnya bahasa berada sebelum prasejarah manusia, perkembangan yang berkaitan tidak meninggalkan jejak sejarah dan tidak ada proses perbandingan yang dapat diobservasi pada saat sekarang. Teori yang menekankan keberlanjutan sering melihat pada binatang untuk melihat jika, misalnya, primata memperlihatkan ciri-ciri yang dapat dilihat sebagai analogi terhadap bentuk bahasa dari pra-manusia. Secara alternatif, fosil awal manusia dapat diinspeksi untuk melihat jejak-jejak adaptasi fisik dari penggunaan bahasa atau bentuk jejak-jejak pra-linguistik dari perilaku simbolik.
Secara umum tak terbantahkan bahwa pra-manusia australopithecine tidak memiliki sistem komunikasi yang secara signifikan berbeda dengan yang ditemukan pada kera besar secara umum,[rujukan?] tetapi para ahli memiliki opini yang berbeda-beda terhadap perkembangan sejak munculnya Homo sekitar 2,5 juta tahun yang lalu. Beberapa ahli mengasumsikan perkembangan sistem mirip-bahasa primitif (proto-bahasa) sama awalnya dengan Homo habilis, sementara ahli lainnya menempatkan perkembangan komunikasi simbol primitif hanya dengan Homo erectus (1,8 juta tahun yang lalu) atau Homo heidelbergensis (0,6 juta tahun yang lalu) dan perkembangan bahasa pada Homo sapiens kurang dari 100.000 tahun lalu.
Johanna Nichols memperkirakan bahwa waktu yang diperlukan untuk sampai pada persebaran dan keberagaman seperti bahasa modern sekarang, mengindikasikan bahwa bahasa oral timbul sekitar 100.000 tahun lalu. 

Fungsi Bahasa Menurut Para Ahli

Bahasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat penuturnya. Bagi masyarakat Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Bahasa yang merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Berikut ini adalah fungsi bahasa menurut para ahli:
 
# DEL HYMES & GUY COOK
Bahwa bahasa berfungsi sebagai:
  1. Kontekstual (situasi)
  2. Referensial (pesan)
  3. Emotif (penutur)
  4. Konatif/direktif ( Mitra tutur)
  5. Fatis (jalur)
  6. Puitis (bentuk pesan)
  7. Metalinguistik (aspek bahasa)
 
# NEWMARK (Dengan menggunakan teori BUHLER & JAKOBSON)
Menggolongkan fungsi bahasa menjadi:
  1. Fungsi ekspresif
  2. Fungsi informatif
  3. Fungsi Vokatif
  4. Fungsi estetik
  5. Fungsi Fatis
  6. Fungsi metalingual
 
# ERNAWATI. W
Fungsi bahasa terdiri dari beberapa fungsi sebagai berikut:
  1. Sebagai pemersatu
  2. Sebagai pemberi kekhasan
  3. Sebagai pembawa kewibawaan
  4. Sebagai kerangka acuan
 
# KNELLER
Bahwa bahasa memiliki 3 fungsi, yaitu:
  1. Simbolik
  2. Emoti
  3. Afektif
 
# HALLIDAY
Bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai:
  1. Fungsi instrumental
  2. Fungsi regulatoris
  3. Fungsi interaksional
  4. Fungsi personal
  5. Fungsi heuristik
  6. Fungsi imajinatif
  7. Fungsi representasional

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
              http://carapedia.com/fungsi_bahasa_menurut_para_ahli_info945.html



Kamis, 04 Oktober 2012

TUGAS B.INDONESIA MINGGU KE-1

Nama : Andreas Lugas
NPM : 29110361
Kelas : 3kb04

I.PERANAN B.INDONESIA DALAM DALAM KONSEP ILMIAH

Bahasa adalah alat komunikasi lingual manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari—yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status—bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Dalam berbagai tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi.
Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya tulis ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya adalah agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan.
Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang bersifat abstrak atau konseptual yang sulit dicari analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa dan kosakata yang canggih.
Ciri-ciri bahasa keilmuan adalah kemampuaannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.
Suharsono (2001) menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya tulis ilmiah berupa penelitian, yaitu :
  • Bermakna isinya
  • Jelas uraiannya
  • Berkesatuan yang bulat
  • Singkat dan padat
  • Memenuhi kaidah kebahasaan
  • Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
  • Komunikatif secara ilmiah
Ciri ragam bahasa tulis :
  • Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
  • Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
  • Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
  • Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Sifat ragam bahasa tulis :
  • Cendekia
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
  • Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
  • Jelas
Gagasan akan lebih mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas. Hubungan antara gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya juga harus jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
  • Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata dan kalimat.
  • Obyektif
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
  • Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
  • Bertolak dari Gagasan
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
  • Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.

Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Oleh karenanya, kita harus menggunakannya dengan baik. Antara lain dengan cara sebagai berikut:
  1. Dalam hal penggunaan ejaan.
  2. Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi.
  3. Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan tak baku, sedangkan ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis tak baku.
  4. Dalam penulisan Singkatan dan Akronim. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR, GBHN, KTP, PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI, LAN, IKIP, SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
  5. Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
  6. kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar enam puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
  7. Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung (-), tanda pisah (_), tanda petik (”), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (’).
  8. Dalam pemakaian imbuhan, awalan dan akhiran.
Pada penulisan ilmiah juga sering terdapat kesalahan. Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah pada umumnya berkaitan dengan:
  • Kesalahan penalaran
Kesalahan penalaran yang umum terjadi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesalahan penalaran intra-kalimat dan antarkalimat.
  • Kerancuan
Kerancuan terjadi karena penerapan dua kaidah atau lebih. Kerancuan dapat dipilah atas kerancuan bentukan kata dan kerancuan kalimat.
  • Pemborosan
Pemborosan terjadi apabila terdapat unsur yang tidak berguna dalam penggunaan bahasa.
  • Ketidaklengkapan kalimat
Sebuah kalimat dapat dikatakan lengkap apabila setidaknya mempunyai pokok (subyek) dan penjelas (predikat).
  • Kesalahan kalimat pasif
Kesalahan pembentukan kalimat pasif yang sering dilakukan oleh penulis karya tulis ilmiah adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif intransitif.
  • Kesalahan ejaan
Bahasa Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah EYD. Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. (Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia No. : 0543a/U/1987).
  • Kesalahan pengembangan paragraf.
Paragraf yang digunakan dalam tulisan ilmiah mempunyai tiga syarat, yaitu kesatuan, kesistematisan dan kelengkapan, serta kepaduan.

Dalam penulisan ilmiah—selain harus memperhatikan faktor kebahasaan—kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.

II.JELASKAN FUNGSI B.INDONESIA SECARA UMUM:

 A. Sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan kata lain, kata besar atau luas,dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.

Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya,sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf, 1997: 3).

Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).

Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang digunakan.
Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.

B.Sebagai alat mengembangkan ilmu pengetahuan 

Mewujudkan seni (sastra)
Bahasa yang dipakai untuk menyampaikan atau mengungkapkan perasaan melalui media seni, misalnya puisi, syair, prosa,dll. Terkadang bahasa yang dipergunakan merupakan bahasa yang memiliki makna artau arti denotasi atau memiliki makna yang tersirat. Dalam hal ini, kita memerlukan pemahaman yang lebih mendalam agar bisa mengetahui apa makna atau apa yang ingin disampaikan kepada kita.
Mempelajari bahasa-bahasa kuno
Dengan kita mempelajari bahasa-bahasa kuno ini, kita akan dapat mengetahui kejadian atau peristiwa yang sudah di masa lampau, untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi di masa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal, misalnya saja untuk mengetahui keberadaan atau asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah-naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti..
Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, ditambah dengan akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan hanya kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh  manusia akan selalu akan didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergnakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

Kamis, 21 Juni 2012

TUGAS IMK minggu ke-4

1.    Apa itu CSCW? Jelaskan dan berikan contoh!

Computer-supported cooperative work (CSCW) merupakan suatu group user yaitu bagaimana cara merancang suatu system yang digunakan untuk membantu pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak dari suatu teknologi pada pola pekerjaan mereka. HCI berasal dari ilmu psychology-computing sedangkan CSCW bersumbu pada sociology-computing. CSCW merupakan suatu system komputer yang mendukung pekerjaan sebagai suatu group yang dikenal dengan istilah groupware dan sebuah istilah generik, yang menggabungkan pemahaman cara orang bekerja dalam kelompok dengan teknologi yang memungkinkan jaringan komputer, dan terkait perangkat keras, perangkat lunak, layanan dan teknik .
Contoh :      
  •  e-mail (electronic mail)
  •  Pengarang mengedit suatu dokumen bersama-sama
  •  Programmer suatu system secara bersamaan
  •  Bekerjasama sebagai sharing suatu video bersama yang conferencing aplikasi
  •  Para pembeli dan para penjual melakukan transaksi secara eBay
2.    Apa itu Ubiquitous Computing? Jelaskan dan berikan contohnya! 
 
sebagai penggunaan komputer yang tersebar di mana user berada. Sejumlah komputer disatukan dalam suatu lingkungan dan tersedia bagi setiap orang yang berada di lokasi tersebut. Setiap komputer dapat melakukan pekerjaan yang dipersiapkan untuk tidak banyak melibatkan intervensi manusia atau bahkan tanpa harus mendeteksi di mana pemakai berada. 
Contoh :          
  • otomatis rumah, bangunan, jembatan, jalanan, bidang farmasi dan kesehatan, dunia bisnis, perbankan, dan keamanan dengan jalan membangun network untuk seluruh peralatan elektronik.  
3.    Apa itu visualisasi informasi? Jelaskan dan berikan contohnya?
 
Visualisasi Informasi adalahrekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi, Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contoh visualisasi informasi struktur tree dan grafik.
Visualisasi Informasi memiliki tujuan yaitu :
• Mengeksplor
• Menghitung
• Menyampaikan
Contoh :           
  • Contoh dari hal ini meliputi lukisan di dinding-dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf hiroglip Mesir, sistem geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo da Vinci untuk tujuan rekayasa dan ilmiah, dll.  
4.    Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik visualisasi informasi!
  •  PENGUMPULAN JUMLAH
    Mengakumulasi elemen individual ke dalam sebuah unit yang lebih besar untuk menghadirkannya seperti sesuatu yang utuh/lengkap.
     
  • OVERVIEW DAN DETAIL
    Menyediakan baik tinjauan global maupun kemampuan detail zooming.
  • FOKUS + KONTEKS Menunjukkan detail dari satu atau lebih daerah di dalam sebuah konteks global yang lebih besar (eg, fisheye).
  • DRILL-DOWN
    Memilih item individual atau set yang lebih kecil dari sebuah tampilan untuk sebuah pendapat detail / analisis.
  • BRUSHING
    Memilih atau menunjuk / memspesifikasikan nilai, kemudian melihat item yang tepat di tempat lain pada tampilan.
5.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan peripheral awareness!     
 
Pandangan atau penglihatan yang mampu mengenali situasi di sekeliling atau samping. Kemampuan ini sering disebut juga penglihatan luas, yakni mampu melihat berbagai hal yang berada jauh dari titik fokus penglihatan. Kemampuan ini harus di latih, tidak sembarang dilatih. Harus dilatih dengan cara yang benar dan efektif. 
 
6.    Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe agent! 
 
Suatu entitas yang mampunyai beberapa tingkat inteligensi tiruan dan akan diprogram untuk melakukan berbagai tugas yang bernanfaat bagi masyarakat.
  • Autonomy: Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et. al.,1995].
  • Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
  • Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berkebalikan dari hal tersebut adalah stationary agent. Bagaimanapun juga keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
  • Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.
  • Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, adanya informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].     
  • Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dikata adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented). 
  • Communication and Coordination Capability: Agent harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya,sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas,perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et al., 1997]dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997] adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Kemudian masih berhubungan  dengan ini komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format (KIF). 
7.    Sebutkan 4 cara menghindari atau mencegah kesalahan!
  • Konsentrasi atau fokus
  • Terlebih dahulu belajar dan menguasai materi
  • Hindari kegugupan
  • Menjaga lisan dan sifat yang tidak sepantasnya dilakukan
8.    Sebutkan 4 cara memperbaiki kesalahan!
  • Belajar lebih giat untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan
  • Segera menyadari dan meminta maaf dan memperbaiki
  • Lawan kegugupan anda
  • Lakukan gerakan-gerakan kecil agar lebih fokus  
9.    User Interface terdapat 2 macam yaitu GUI dan CLI, deskripsikan apa itu GUI dan CLI?
  • GUI (Graphical User Interface), adalah antarmuka pada sistem operasi atau komputer yang menggunakan menu grafis agar mempermudah para pengguna-nya untuk berinteraksi dengan komputer atau sistem operasi.
    Jadi, GUI merupakan antarmuka pada sistem operasi komputer yang menggunakan menu grafis. Menu grafis ini maksudnya terdapat tampilan yang lebih ditekankan untuk membuat sistem operasi yang user-friendly agar para pengguna lebih nyaman menggunakan komputer. Menu grafis itu ya seperti ada grafis-grafis atau gambar-gambar dan tampilan yang tujuannya untuk memudahkan para pengguna menggunakan sistem operasi.
    Contoh sistem operasi yang menggunakan GUI adalah Linux dengan distro Mandriva menggunakan Desktop Environment KDE (Lihat juga Pengertian Desktop Environment), dan juga sistem operasi Windows 7 Ultimate yang menggunakan GUI-nya sendiri.
  • CLI (Command Line Interface), adalah antarmuka pada sistem operasi atau komputer yang menggunakan menu baris perintah atau text atau ketikkan dari keyboard untuk berinteraksi denga sistem operasi atau komputer tersebut.
    Jadi, GUI merupakan antarmuka yang menggunakan input dari keyboard untuk bisa berinteraksi dengan komputer tersebut. CLI lebih ditujukan kepada sistem operasi yang digunakan sebagai komputer server. Karena menggunakan CLI dirasa lebih efisien dan cepat daripada menggunakan GUI. Untuk berinteraksi dengan komputer, harus dengan menggunakan bafris perintah yang bisa dikenali oleh komputer. Jadi, untuk orang yang masih awam menggunakan mode CLI, masih dirasa cukup repot untuk menggunakannya.
    Contoh sistem operasi yang menggunakan CLI adalah Ubuntu Server dan Windows Server 2008. 
10. Antara GUI dan CLI manakah yang lebih unggul menurut anda dan jelaskan alasannya!
 
GUI lebih unggul.
karena antarmukanya lebih dimengerti oleh penggunanya. jadi, dapat disimpulkan bahwa GUI dan CLI merupakan tampilan antarmuka yang digunakan sesuai kebutuhan para penggunanya. Pada GUI menggunakan mode grafis, dan pada CLI menggunakan mode baris perintah atau text. Dan antarmuka pada GUI ini menggunakan input dari keyboard untuk berinteraksi denga computer. GUI ini lebih efisien dan cepat dibandingkan dengan CLI.dan CLI masih di anggap cukup repot menggunakannya.