Penalaran induktif
penalaran induktif adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi) atau dapat diartikan juga sebagai penarikan kesimpulan berupa prinsip atau bersikap umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.
Contoh dari penalaran induktif :
Kucing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknya. Sapi mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya. Anjing mempunyai kelanjar susu untuk menyusui anaknya.
Kesimpulan : semua hewan yang mempunyai kelenjar susu dapat menyusui anaknya.
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif-dan-deduktif.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/penalaran-induksi-deduksi/
Macam – Macam Penalaran Induktif
a. Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa –
peristiwa khusus untuk untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah
pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain. Proses penalaran ini bertolak dari sejumlah fenomena
individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat umum menuju kesimpulan
umum yang mengikat umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena
individual yang diselidiki.
Contoh Generalisasi :
Pemakaian bahasa Indonesia deseluruh daerah
diindonesia dewasa ini belum dapat dikata seragam. Perbedaan dalam struktur
kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihan dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia
sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Diungkapkan
persurat kabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa indonesia belum lagi dapat
dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum
memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta – fakta
diatas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Macam - macam Generalisasi :
- Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang
menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan
kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum
diselidiki.
- Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagiab fenomena
untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki. Penalaran generalisasi bertolak dari satu atau sejumlah fakta
(fenomena atau peristiwa) khusus yang mempunyai kemiripan untuk membuat sebuah
kesimpulan. Sejumlah peristiwa khusus dibuat dalam bentuk kalimat, kemudian
pada akhir paragraf diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari
peristiwa. Peristiwa khusus yang disebutkan pada bagian awal.
b. Analogi
Analogi yaitu proses membandingkan dari dua hal yang
berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik
suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan analogi, yaitu kesimpulan dari
pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara
membandingkan kondisinya.
Tujuan Analogi
Tujuan Analogi
- Meramalkan kesamaan
- menyingkap kekeliruan
- Menyusun sebuah klasifikasi
Contoh :
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.
Klausal
Kausal adalah merupakan prinsip sebab-akibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh :
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi dan karyawan-karyawati.
Tujuan Klausal
Tujuan klausal dalam hubungan dapat berlangsung dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa dyang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
b. Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
c. Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Kausal adalah merupakan prinsip sebab-akibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh :
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi dan karyawan-karyawati.
Tujuan Klausal
Tujuan klausal dalam hubungan dapat berlangsung dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa dyang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
b. Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
c. Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar